Ramayana Ballet Purawisata

RAYAKAN ANNIVERSARY KE-47, RAMAYANA BALLET PURAWISATA GELAR RANGKAIAN ACARA BUDAYA

Tahun ini, Ramayana Ballet Purawisata Yogyakarta merayakan hari jadinya yang ke-47. Sebagai bentuk sukacita, Ramayana Ballet Purawisata menggelar rangkaian acara bertema budaya. Puncak acaranya digelar pada Kamis, 10 Agustus 2023. Salah satu rangkaian malam puncak adalah Gala Dinner dan gelaran pertunjukkan sendratari special bertajuk “Ramayana Ballet Magnificent”. Bagaimana serunya perayaan ini? Simak ceritanya berikut ini…

#

Tahun ini, gelaran perhelatan ulang tahun Ramayana Ballet Purawisata dipusatkan di Kawasan Mandira Baruga, Jl. Brigjend Katamso, Keparakan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mandira Baruga sendiri adalah sebuah destinasi terintegrasi budaya, yang mencakup Ramayana Ballet Purawisata dan Tasneem Convention Hotel Yogyakarta.

Rangkaian acara HUT kali ini mengusung tajuk “Gebyar Pentas Seni Budaya Mandira Baruga” dengan tagline “Melalui Seni dan Budaya, Kita Wujudkan Peradaban Nusantara.” Perayaannya dimulai sejak Minggu, 6 Agustus 2023 hingga Kamis, 10 Agustus 2023.

Agenda acaranya bermacam-macam, meliputi Lomba Tari Konservasi Ramayana, Pertunjukan Folklore, Demo Kecantikan, Fashion Show, Taklshow, dan Flashmob. Dan pada malam puncak, akan ada Gala Dinner dan tentu saja pertunjukkan special “Ramayana Ballet Magnificent”.

“Biasanya kami hanya merayakan ulang tahun dengan cara biasa, dengan menggelar gala dinner dan menonton pertunjukan bersama tamu undangan. Tahun ini, kami merayakan dengan cara yang berbeda yaitu dengan melestarikan nilai budaya Nusantara. Kami merealisasikan dalam rangkaian kegiatan acara tersebut.”

LOMBA TARI KONSERVASI RAMAYANA

Sebagai salah satu upaya melestarikan budaya bangsa, Ramayana Ballet Purawisata menggelar Lomba Tari Konservasi Ramayana. Agenda inilah yang mengawali runtunan perayaan HUT.
Acara digelar di Amphitheater Purawisata, Kawasan Mandira Baruga, Minggu, 6 Agustus 2023. Antusias dan perhatian masyarakat dan para pegiat budaya terhadap acara ini rupanya begitu besar.

Acara ini berhasil menjaring 18 sanggar budaya sebagai peserta lomba. Mereka berasal dari dalam dan luar Kota Yogyakarta. Masyarakat pun juga bersemangat menonton gelaran lomba ini.
Lomba ini memperebutkan Piala Bergilir GKR Hemas. Dan pemenang lomba akan tampil di malam perayaan HUT Ramayana Ballet Purawisata.

“Ini adalah kali kedua kami mengadakan Lomba Tari Konservasi Ramayana. Satu hal yang paling ditekankan dalam event kali ini adalah upaya melestarikan sebuah konsep tarian Ramayana, dalam bentuk konservasi,” kata Kusworo, Panitia Acara.

“Dengan adanya lomba ini, sanggar-sanggar tari dan budaya yang ada di Yogyakarta (dan sekitarnya), mempunyai peluang melakukan konservasi semaksimal mungkin terhadap episode-episode tarian Ramayana,” lanjutnya.

“Harapan kami, event ini akan terus berkembang, dan kami merencanakannya untuk menjadi event nasional tahun depan. Perlombaan ini akan memberikan piala bergilir dari GKR Hemas,” tutup Kusworo.

PERTUNJUKKAN FOLKLORE

Menggandeng pegiat seni dan budaya lokal dan sanggar seni dan budaya yang ada Yogyakarta, pertunjukan folklore kali ini berjudul “Dolanan Tari Klasik Gaya Yogyakarta” dan “Tari Kreasi Baru”. Acara diselenggarakan pada Senin, 7 Agustus 2023, jam 18.00 – 19.00 WIB.

TAKLSHOW WISATA & BUDAYA

Rabu, 9 Agustus 2023, diselenggarakan Talkshow Wisata & Budaya dengan tema: “Kukuhkan Potensi DIY sebagai Destinasi Wisata Nasional Bertaraf Internasional”. Acara ini berlangsung di Ayodhya Room Hotel Tasneem Convention Yogyakarta.

Hadir tiga narasumber. Ialah Dr. Kuswarsantyo, M.Hum (Dosen UNY Pemerhati Tari dan Budaya Pendidikan), Kurniawan, S.Sos, SE.Akt, M.Ec.Dev (Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata DIY), dan Deddy Pranowo Eryono (Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, DIY).

Sementara itu, Dra. Daruni, M.Hum berperan sebagai moderator yang mematik acara bincang siang kali itu. Peserta yang hadir berasal dari beberapa kalangan, diantaranya yaitu pegiat seni dan budaya, dosen dan mahasiswa kesenian, pelajar sekolah kejuruan, serta masyarakat umum dan media.

“Aktivitas yang mengusung tema kebudayaan seperti ini merupakan kunci yang nilai-nilanya perlu dilestarikan dan digalakkan agar Kota Yogyakarta dikenal sebagai Kota Budaya di mata Nasional maupun Internasional.”

FASHION SHOW DAN FLASHMOB

Masih di hari yang sama, usai talkshow acara dilanjutkan dengan fashion show. Acara kali ini melibatkan pelajar dari dua sekolah kejuruan di Yogyakarta. Mereka merancang sendiri pakaian bernuansa etnik atau tradisional, sekaligus membawakannya (sebagai model).

Setelah acara fashion show selesai, langsung disambung dengan acara Ngobrol Santai (Ngobras) Kecantikan. Sembari berbincang-bincang, ada demo makeup. Peserta mendapat pengetahuan baru tentang kecantikan, sekaligus dapat mencoba makeup sendiri.

Usai Ngobras, langsung dilanjutkan dengan acara flashmob. Acara menari bersama-sama ini sekaligus sebagai penutup acara hari itu. Semua tamu yang hadir: peserta acara talkshow, termasuk partisipan fashion show, panitia acara, hingga staf hotel, berkumpul di area taman.

Suasana ceria berlangsung sejak musik beat dikumandangkan. Dipimpin oleh satu orang peraga tari, semuanya menari, tertawa bersama, dan bersenang-senang selama kurang lebih sepuluh menit. Dan selesailah acara pada hari itu…

Mengiringi rangkaian acara yang diselenggarakan secara langsung, digelar pula Digital Competition. Yaitu Best Moment Foto Competition dan Video Vlog Competition.

MALAM PUNCAK: GALA DINNER & RAMAYANA BALLET PERFORMANCE

“Kawasan Mandira Baruga akan dikembangkan secara maksimal untuk menampung banyak hal yang terkait dengan pengembangan budaya dan kesenian Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai destinasi wisata dan budaya.”

Puncak Acara HUT Ramayana Ballet Purawisata ke-47 diselenggarakan pada Kamis, 10 Agustus 2023. Acara dimulai pada sore hari, tepatnya pukul 18.00. Para tamu undangan mulai berdatangan ke Kawasan Mandira Baruga, tepatnya di Garden Area Hotel Tasneem Convention Yogyakarta.

Pada acara ini, turut mengundang Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Hadir pula pada malam itu Rahmadiansyah (Direktur Utama Mandira Baruga) dan Dr. DR. Ulla Nurchrawaty, MM (Komisaris Utama Mandira Baruga), beserta jajaran manajemen Mandira Baruga, Ramayana Ballet Purawisata, dan Hotel Tasneem Convention Yogyakarta.

Acara malam itu diawali dengan Gala Dinner. Para tamu undangan yang hadir disuguhi berbagai sajian yang lezat, sembari menikmati hiburan tari-tarian. Pemenang Lomba Tari Konservasi Ramayana juga turut memeriahkan acara dengan menyuguhkan performance terbaik mereka.

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Gubernur DIY, -atau yang mewakilkan. Lalu Sambutan dari Direktur dan Komisaris Utama Mandira Baruga. Tak lupa, sebagai simbol rasa syukur, dilakukan pembacaan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Ahmad, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng.

Pemotongan tumpeng dilakukan oleh dan Dr. DR. Ulla Nurchrawaty, MM selaku Komisaris Utama Mandira Baruga, dan diserahkan kepada Bapak Danahan selaku Pemimpin Ramayana Ballet Purawisata.

Sebagai penutup rangkaian acara malam Puncak HUT Ramayana Ballet Purawisata, para undangan disuguhi special performance. Yaitu “Ramayana Ballet Magnificent” yang berbeda dari pertunjukan reguler dari segi durasi yang lebih panjang dan alur cerita yang lebih lengkap, serta efek khusus yang lebih megah dan jumlah penari yang lebih banyak.

#

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *